RSS

Sulaman itu Untuk Kamu

Ini adalah kisahku dengan seorang gadis, siswi yang kelasnya berdekatan degan kelasku di SLTP Negeri 3 Pematangsiantar.
Hatiku ciut, Pak Adilman Purba memanggil namaku dan memberi aba-aba untuk maju kedepan kelas.Keringat dingin membasahi tubuhku.Perasaan tidak menentu.Aku takut sekali bapak yang satu ini.Maklum Pak Adilman Purba adalah Guru yang terkenal paling judes.Kami memanggilnya Si " Van Damme " ( terinspirasi dari JC Van Damme, aktor hollywood, mungkin karena genre film nya action jadi sarat kriminalitas ).Dia juga Kepala Sekolah saat itu.

Firman ! bawa tasmu kedepan !. Kebetulan ada razia saat itu. Temanku yang duduk dimeja paling depan sebelah kiri kehilangan uang dari tas nya Rp 5000.oh iya, razia itu berlangsung setelah istirahat pertama.
Tanpa canggung aku bawa tasku kemeja bapak itu.
" Firman ! Apa ini ? ", bapak itu membentak aku sambil mengangkat sepucuk surat dengan amplop bewarna putih polos dilingkari dengan kain sulaman.

Tubuhku menggigil.Aku mengambil surat itu dan melihat tulisan di sulaman itu dengan rasa tidak percaya.Akupun bertanya-tanya dalam hati,siapakah yang telah tega dan berani mempermainkan aku ?.Oh iya sulaman itu bertuliskan nama lengkapku,kainnya terbuat dari ulos.Aku suka dengan sulaman itu.

Ingin sekali aku menangis dan berteriak serta mengatakan bahwa aku tidak tahu.Tapi aku tidak bisa mengelak karena buktinya surat dan sulaman itu ada di dalam tasku.

" baca surat itu ! ",perintah pak Adilman.Aku membuka surat yang berwarna putih polos itu.Teman-temanku bersorak riuh sekali.Aku mulai membaca surat itu disertai dengan sorakan teman-temanku.

" Tidak ada yang bersuara selagi Firman membacakan surat itu.Bila ada yang tertawa atau bersuara ,maka dia akan menemani Firman menjalani hukumannya kelak. "

Kata-kata pak Adilman cukup membuat teman-temanku terdiam dan menjadi patung.Mereka menanti aku melanjutkan membaca isi surat itu.Suaraku bergetar.

" Firman yang baik, berminggu-minggu aku memikirkan apa yang bisa aku berikan kepadamu.Aku tidak mengerti apa yang kamu suka.Aku bingung sekali. Tapi rasa sayangku kepadamu menuntunku untuk membuat sulaman ini.
Firman yang pintar,terimalah persembahan ini dengan hati senang. Senyummu kutunggu saat kau menatap sulaman ini.Terima kasih Firman yang baik.Aku sayang kamu."

Sungguh aku tidak tahu siapa yang telah memberiku sulaman nan cantik itu. Pada akhirnya pak Adilman percaya bahwa aku benar-benar tidak tahu siapa pengirim surat dan sulaman itu.Aku disuruh untuk kembali ketempat dudukku disertai hentakan cambukan rotan kecil dipantatku.Hari itu semua teman-temanku pun heboh dan penasaran siapa pengirim misterius itu.

" Firman aku minta maaf," kata J.E.S dengan nada bergetar.
" maaf untuk apa ? " tanyaku heran.J.E.S adalah temanku yang kelasnya berdekatan dengan kelasku.
" Surat dan sulaman itu dari aku. " kata J.E.S singkat.Aku tentu saja kaget
"kamu ?. srius ? "
"ya. Sulaman itu buat kamu." kata J.E.S dengan nada takut.
" Kenapa kamu tidak langsung ngasih ke aku saja ? " tanyaku.
" Aku malu,maafin aku." kata J.E.S memohon.
" Kenapa kamu sembunyi-sembunyi ? " tanyaku penasaran.
" Aku takut kamu tidak suka sulaman itu, kata kakaku aku belum pintar menyulam,jadi aku tidak ingin melihat rona penolakan di wajahmu." terang J.E.S.
" Sulaman itu cantik sekali,aku suka kok.Kamu mempunyai bakat yang besar dalam menyulam,percaya deh !" kataku jujur.
" Benarkah ?".
" Yakinlah, aku akan pajang sulaman itu di dinding kamarku." ujarku sambil tersenyum.
" Firman, kamu memang teman yang paling baik.Kamulah orang pertama yang menghargai karyaku.Terima kasih ya." kata J.E.S bergetar, air matanya mengalir di pipinya yang indah itu.
"sama-sama J.E.S "

Mulai hari itu aku dan dia mulai dekat, aku diperkenalkan ke orangtua dan kakaknya.Ternyata mereka pengrajin tenun ulos yang terkenal di kampung itu. Aku sungguh beruntung dapat berkenalan dengan seorang gadis yang baik,cantik dan polos itu.

Saat ini, kenangan itu masih lekat di ingatanku.Ingin sekali rasanya bertemu kembali dengan J.E.S dan mengingat kembali masa-masa itu.Sudah kira-kira sepuluh tahun aku tidak mendengar kabar darinya.Terakhir aku bertemu dengannya ketika Acara Natalan di jalan sidamanik tahun 2006.

Yang pasti surat dan sulaman itu masih aku simpan dengan rapi di lemari pakaianku sampai saat ini.Aku berdoa agar dia sehat-sehat saja, kelak punya keluarga yang harmonis,baik dan cantik seperti dia.


( J.E.S adalah Inisial seorang gadis yang sangat aku sayangi saat ini, namun cerita ini sebenarnya bukan kisah antara aku dan J.E.S tapi seorang gadis yang lain sebelum aku mengenal J.E.S, Nama gadis yang bersangkutan  tidak ingin aku sebutkan, karena dia hanya sebuah memory disaat aku masih remaja. )

Mari bergabung di facebook :
- Page :  Ásy Síagían is My friend
- Group : i have no Diary




0 comments:

Posting Komentar