Putra dan Putri sedang duduk bersama di taman sekolah tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
True love doesn't have a happy ending, but true love never ends....
Mari bergabung di facebook :
- Page : Ásy Síagían is My friend
- Group : i have no Diary
Putri : " Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku. "
Putra : " Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang. "
( keduanya mengeluh dan terdiam beberapa saat )
Putri : " Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk ? "
Putra : " Eh ? permainan apaan ? "
Putri : " hmm... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk sebulan saja. gimana menurutmu ? "
Putra : " Baiklah... lagian aku juga nggak ada rencana apa-apa untuk beberapa hari ke depan."
Putri : " Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong ! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih ? "
Putra : " Gimana kalo kita nonton saja ? Kalo gak salah hari in film TITANIC,dibintangi Leonardo Di Caprio"
Putri : " OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. ntar pulang nonton kita ke karaoke ya... ajak aja temen akrabmu Si Diman sama pacarnya biar seru."
Putra : " Boleh juga..."
( mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Putra mengantarkan Putri pulang malam harinya )
Hari ke 2 :
Putra dan Putri menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafetaria sekolah, suasana kafe yang sejuk dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Putra membeli sebuah kalung perak berliontin butterfly untuk Putri.
( Putri paling suka sama aksesoris bermotip butterfly )
Hari ke 3:
Mereka pergi ke Suzuya untuk mencari kado untuk seorang sahabat Putra. Setelah lelah berkeliling di Suzuya, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur Valentino Rossi bersama motornya. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 5 :
Bermain Volley dengan teman-teman Putra. Putri merasa tangannya sakit karena tidak pernah bermain Volley sebelumnya. Putra memijit-mijit tangan Putri dengan lembut.
Hari ke 8 :
Putra mengajak Putri makan malam disebuah warung makan dipinggiran Hotel Siantar. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara riuh beberapa muda mudi lainnya. Sekali lagi Putri memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 16 :
Putra berulang tahun. Putri membuatkan kue ulang tahun untuk Putra. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Putra terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
Hari ke 20 :
Menghabiskan waktu di Ramayana. mencoba semua permainan, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand stasioneri. Putra menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Putra, dan Putri membelikan sebuah pulpen untuk Putra.
Hari ke 22 :
Setelah pulang sekolah mereka ikut teman teman mereka yang lain ke sebuah Pemandian di Sidamanik.
Hari ke 27 :
Putra ikut membantu Putri membantu mama nya Putri memanen sayur sayuran di halaman belakang rumah Putri.
Hari ke 30 :
Putra memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
15:20 pm
Putri : " Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar."
Putra : " Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa ?"
Putri : " Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah mengendarai motor keliling kota hari ini. Sebentar ya"
Putra : " Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang. "
( keduanya mengeluh dan terdiam beberapa saat )
Putri : " Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk ? "
Putra : " Eh ? permainan apaan ? "
Putri : " hmm... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk sebulan saja. gimana menurutmu ? "
Putra : " Baiklah... lagian aku juga nggak ada rencana apa-apa untuk beberapa hari ke depan."
Putri : " Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong ! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih ? "
Putra : " Gimana kalo kita nonton saja ? Kalo gak salah hari in film TITANIC,dibintangi Leonardo Di Caprio"
Putri : " OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. ntar pulang nonton kita ke karaoke ya... ajak aja temen akrabmu Si Diman sama pacarnya biar seru."
Putra : " Boleh juga..."
( mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Putra mengantarkan Putri pulang malam harinya )
Hari ke 2 :
Putra dan Putri menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafetaria sekolah, suasana kafe yang sejuk dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Putra membeli sebuah kalung perak berliontin butterfly untuk Putri.
( Putri paling suka sama aksesoris bermotip butterfly )
Hari ke 3:
Mereka pergi ke Suzuya untuk mencari kado untuk seorang sahabat Putra. Setelah lelah berkeliling di Suzuya, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur Valentino Rossi bersama motornya. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 5 :
Bermain Volley dengan teman-teman Putra. Putri merasa tangannya sakit karena tidak pernah bermain Volley sebelumnya. Putra memijit-mijit tangan Putri dengan lembut.
Hari ke 8 :
Putra mengajak Putri makan malam disebuah warung makan dipinggiran Hotel Siantar. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara riuh beberapa muda mudi lainnya. Sekali lagi Putri memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 16 :
Putra berulang tahun. Putri membuatkan kue ulang tahun untuk Putra. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Putra terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
Hari ke 20 :
Menghabiskan waktu di Ramayana. mencoba semua permainan, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand stasioneri. Putra menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Putra, dan Putri membelikan sebuah pulpen untuk Putra.
Hari ke 22 :
Setelah pulang sekolah mereka ikut teman teman mereka yang lain ke sebuah Pemandian di Sidamanik.
Hari ke 27 :
Putra ikut membantu Putri membantu mama nya Putri memanen sayur sayuran di halaman belakang rumah Putri.
Hari ke 30 :
Putra memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
15:20 pm
Putri : " Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar."
Putra : " Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa ?"
Putri : " Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah mengendarai motor keliling kota hari ini. Sebentar ya"
( Putra mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena hari itu lalu lintas lumayan macet. )
15:30 pm
Putra sudah menunggu selama 10 menit and Putri belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
15:30 pm
Putra sudah menunggu selama 10 menit and Putri belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Putra : "Ada apa pak ? "
Orang asing : " Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu "
Orang asing : " Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu "
Putra segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak tubuh Putra bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Putra segera melarikan motornya membawa Putri ke rumah sakit terdekat. Putra duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:50 pm
Dokter : " Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Putra dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Putri. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Putra duduk disamping pembaringan Putra dan menggenggam tangan Putri dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Putra merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua bola matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Putra untuknya.
Dear Putra...
ke 31 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu. Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Putra, aku sangat sayang padamu.
23:58 pm
Putra : " Putri, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku ?. Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.Putri,kau tidak bisa meninggalkanku ! hari yang kita lalui baru berjumlah 30 hari ! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama ! Aku juga sayang padamu, Putri. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian ! Putri, Aku sayang kamu...! "
Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Putri berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 31...
23:50 pm
Dokter : " Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Putra dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Putri. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Putra duduk disamping pembaringan Putra dan menggenggam tangan Putri dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Putra merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua bola matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Putra untuknya.
Dear Putra...
ke 31 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu. Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Putra, aku sangat sayang padamu.
23:58 pm
Putra : " Putri, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku ?. Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.Putri,kau tidak bisa meninggalkanku ! hari yang kita lalui baru berjumlah 30 hari ! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama ! Aku juga sayang padamu, Putri. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian ! Putri, Aku sayang kamu...! "
Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Putri berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 31...
- Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
- Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
- Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.
True love doesn't have a happy ending, but true love never ends....
Mari bergabung di facebook :
- Page : Ásy Síagían is My friend
- Group : i have no Diary
0 comments:
Posting Komentar