RSS

Dia Mencuri Hatiku


Sore yang cerah itu datang membawaku dalam keramahan tombol-tombol keyboardku yang selalu setia menemaniku hingga saat ini.Didalam monitor komputerku kubuka situs sosial facebook yang menjadi partner dikala  aku sedih dan senang.

Sesekali aku melihat wall teman-temanku, mencoba memahami, berbagi suasana tentang keadaan hati hari itu lewat status yang tertulis dengan kreasi yang berbeda - beda.

Satu-persatu teman-temanku mulai menyapa aku lewat chatbox, dengan berbagai sapaan kujawab semua itu dengan senyum dan rasa syukurku.

hai Ásy !, sahut salah satu temanku yang berinisial SN
hai sobat !, sahutku...
gimana keadaanmu, sudah mendingan ? tanya SN seakan mau tau.
Lumayan !, 

Sebelumnya aku sudah pernah curhat tentang keadaanku yang memang dalam sebuah pergumulan hidup yang berat.Dan hampir semua teman-temanku tahu itu, karena dalam statusku selalu kusisipkan kesedihan itu.

Tanpa sadar aku lihat kotak chatbox-ku dari atas sampai kebawah,dan berhenti pada seseorang yang memberikan tanda tanya dipikiranku.Seingat aku Dia jarang OL,tapi dalam seminggu ini aku sering melihat dia OL di chatbox ku.Oh iya, Dia telah mengirimkan permintaan pertemanan di inboxku sebelumnya, tapi aku sudah lupa kapan persisnya dia melakukan itu, yang pasti kejadian itu  di bulan Mei 2011.

hai !
hai juga bang !, sahutnya.
demikian basa basi itu terjadi selama kurang lebih 10 menit.
Hingga akhirnya gak tahu entah kenapa, aku bagikan nomor ponselku ke dia.
setelah itu dia pamitan mau "off" dulu.

Setelah dia "off" aku langsung mengakses profilnya, dan melihat satu persatu galeri photonya,sayang dia meng-hidden statusnya, sehingga aku tidak bisa melihat tulisannya.

Dalam hati aku mengagumi paras mukanya yang indah, cantik dan mempesona, semua photo-photo itu menjelaskan sedikitnya tentang kebiasaan, kegemaran, dan pribadinya.

Sedikit demi sedikit permasalahan di dalam hatiku mulai terabaikan akibat dari perbincangan yang mengesankan hari itu.

Keesokan harinya, kudengar suara sms ringtone dari ponselku, sembari menebak dalam hatiku memastikan bahwa kemungkinan besar itu pesan dari temanku di tempat aku bekerja. Kutekan keypad ponselku untuk membuka system yang terkunci.Wah, ternyata Nomor ponsel si pengirim pesan itu belum terdaftar di buku teleponku,artinya ini adalah nomor ponsel baru dari orang baru atau teman-temanku yang memakai nomor ponsel baru.Perlahan tapi pasti aku buka sms itu dan mulai kubaca.Aku tidak ingat persis isi pesan itu,tapi dapat kupastikan bahwa itu adalah sebuah sms yang indah dengan sedikit guyonan ,dan menghibur hatiku yang memang dalam kesedihan.

Aku balas sms itu dengan tulisan " thanks ya, tapi maaf, kamu siapa ? ".begitlah kira-kira isi dari sms yang ingin aku kirimkan itu.

Dia memaparkan dirinya di sms berikutnya yang menjelaskan bahwa dia adalah orang yang telah aku sapa di chatbox ku kemarin.

Hatiku senang saat itu , walaupun sedikit asing, karena aku tidak membayangkan kalau dia akan menyapa aku lewat sms yang indah itu.

Dari sms itu aku dan dia mulai akrab, mulai terbiasa menyapa ,seakan-akan sudah saling mengenal.

Oh iya, kami adalah satu alumni dari sekolah yang sama baik itu SMP maupun di SMA namun ditahun yang berbeda.

Dikala sendiri aku berfikir kembali, tersadar,bahwa Tuhan itu baik, Tuhan itu memang peduli...
Flashback
" Saat aku dalam masalah besar itu, aku telah meragukan keberadaan Tuhan, Aku hampir tidak percaya Bahwa Tuhan itu Maha mengerti dan peduli akan masalah yang aku hadapi. "

Aku merasa terlahir kembali, aku bisa mengendalikan pikiran yang tadinya susah untuk diajak kompromi menjadi bersahabat.

Aku yakin sekali, Bahwa dia yang menyapa aku lewat sms itu adalah Dia yang menyapaku, menyadarkan aku, bahwa Dia sayang terhadap diriku.Dia itu adalah dia, dia yang diutus oleh Dia,Tuhanku. Dia itu adalah Si pengirim sms itu , seorang gadis yang menjadi malaikat dihatiku.

Mungkin terlalu cepat buatku mengutarakan isi hatiku, mungkin tidak pantas buatku untuk  menyatakan rasa sayang itu.Namun aku juga tidak pernah merasakan rasa yang sangat asing itu. Aku tidak pernah mendapatkan Rahmat yang indah seperti itu.Hatiku perih, sakit dan menangis takkala sms itu tidak meyapaku lagi.

Aku merenung,
Aku bertanya dalam hati,
Ada apa dengan diriku ini ?
Mengapa hatiku menjadi begini, mengapa sms itu menjadi sangat berarti ?

Aku sadar, bahwa aku dan dia berkenalan hanya sebatas tutur sapa, aku juga gak mau terlibat terlalu jauh dalam rasa itu.Namun hatiku berkata lain,tanpa tutur sapa dari dia, rasanya sepi seolah-olah kehilangan sesuatu yang sangat berarti.

Aku sudah menyatakan isi hatiku, aku sudah nyatakan kesungguhanku, aku sudah nyatakan semuanya.
Walaupun dia membalas dengan kata "tidak " atau bahkan tidak memberikan harapan untuk rasa itu, aku tetap terima.

Aku hanya bisa berharap, berharap waktu bisa merubah semuanya di pihakku. Aku tidak mau berandai-andai karena aku tidak mampu menghapus dirinya dari hatiku.

Mari bergabung di facebook :
- Group : i have no Diary

0 comments:

Posting Komentar